Kamis, 05 Februari 2009

Tambahan buat Karanganyar

Tanggapan bencana gerakan tanah/tanah longsor di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Berdasarkan berita dari Metrotvnews.com tanggal 31 Januari 2009, sebagai berikut :

1. Bencana gerakan tanah/tanah longsor terjadi pada Jum'at 30 Januari 2009, di Desa Nglegok, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. 

2. Jenis gerakan tanah di perkirakan longsoran. 

3. Dampak dari longsoran gerakan tanah, 6 orang meninggal dunia. 

4. Faktor penyebab

  • Curah hujan yang tinggi dalam waktu lama sebelum dan pada saat kejadian gerakan tanah/tanah longsor
  • Lapukan tufa yang bersifat mudah pecah dalam keadaan kering dan lunak dalam keadaan basah.
  • Kemiringan lereng yang terjal, menyebabkan masa tanah mudah bergerak.
  • Kurangnya tanaman (vegetasi) yang berakar kuat dan dalam yang berfungsi sebagai pengikat tanah.
  • Adanya bidang lemah berupa kontak antara lapukan batuan dengan batuan dasar yang berfungsi sebagai bidang gelincir

5. Tim Tanggap Darurat Bencana gerakan tanah siap diberangkatkan ke lokasi bencana, untuk melakukan :

  • Pemeriksaan guna mengetahui penyebab terjadinya gerakan tanah.
  • Memberikan rekomendasi teknis penanganan bencana gerakan tanah.
  • Memberikan sosialisasi kepada Pemerintah Daerah/masyarakat setempat.



Longsor, longsor....

Karanganyar Siaga Satu Untuk 14 titik Rawan Longsor 

Sebanyak 14 titik yang dinyatakan rawan longsor di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dinyatakan siaga satu, menyusul adanya pekiraan dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) bahwa curah hujan untuk sementara ini masih tetap tinggi.

Menurut Kepala Bidang Pelrindungan Masyarakat Badan Kesbanglinmas Karanganyar Aji Pratama Heru Kristanto, status siaga satu tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan kepada masyarakat.

"Agar peristiwa tanah longsor pada Jumat 30 Januari kemarin, di Ngargoyoso yang merenggut enam korban jiwa tidak terjadi lagi," kata Aji, di Karanganyar, Ahad (1/02/2009), seperti dikutip Antaranews.com.

Sebanyak 14 titik yang dinyatakan rawan longsor dan dinyatakan daerah siaga satu yakni Dusun Sumberjo, Desa Treguli, Kecamatan Jenawi, Nomeran, Trengguli, Jenawi, Gerdu Utara, Gerdu, Karangpandan, Gerdu Selatan, Gerdu, Karangpandan, Kemuning, Kemuning, dan Ngargoyoso.

Daerah selanjutnya yang tergolong rawan longsor adalah dusun Sawahbero, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Girimulyo, Girimulyo, Ngargoyoso, Nglegok, Nglegok, Ngargoyoso, Telukan, Nglegok, Ngargoyoso, Sabrang, Nglegok, Ngargoyoso, Banaran, Plosorejo, Kerjo, Bono, Plosorejo, Kerjo, Plosorejo, Plosorejo, Kerjo dan Dusun Mogol, Desa Ledoksari, dan Kecamatan Tawangmangu.

"Kepada warga yang tinggal di 14 daerah tersebut diminta waspada, karena menurut ramalan cuaca dari BMG hujan masih cukup tinggi untuk di daerah Karanganyar dan bencana tanah longsor bisa terjadi sewaktu-waktu," kata dia.

Ketinggian curah hujan akan terjadi mencapai hampir dua kli rata-rata bulan lalu dan ini diperkuat dengan sering munculnya awan putih di atas Karanganyar.

"Justru awan putih itu harus diwaspadai, karena hujan yang terjadi akan berlangsung lama, dan menurut BMG puncak curah hujan tinggi terjadi akhir Januari sampai awal Februari, untuk itu sampai pekan depan ini semuanya harus waspada," tuturnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya tanah longsor agar tidak meminta korban seperti yang terjadi di Dusun Sabrang dan Sambirejo, Desa Nglegok, Kecamatan Ngargoyoso Jumat (30/1) malam, disetiap titik daerah yang dinyatakan daerah siaga satu tanah longsor itu dibuat posko penjagaan.

Terkait tanah longsor di Dusun Sabrang dan Sambirejo, desa Nglegok, Kecamatan Ngargoyoso yang menewaskan enam warga, sebenarnya wilayah tersebut telah masuk kawasan prioritas pengawasan, karena satu bulan terakhir muncul retakan di bukit yang sekarang longsor tersebut.

Retakan tanah itu juga terjadi di Dusun Kemuning, desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso serta di Desa Plosorejo, Kecamatan Jenawi.



Rabu, 04 Februari 2009

Gempa lagi...

Gempa P. Morotai, Maluku Utara Tidak Berpotensi Tsunami

JUM'AT, 30 JANUARI 2009 07:42 WIB
BANDUNG. Gempabumi tektonik akibat tumbukan antar lempeng benua yang melanda P. Morotai, Maluku Utara tanggal 29 Januari 2009 lalu berpusat dilaut pada kedalaman 212 km. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami namun masyarakat diminta mewaspadai kemungkinan terjadinya gempa susulan.

”Gempa yang terjadi di P. Morotai, Maluku Utara tidak berpotensi tsunami karena walaupun berpusat dilaut namun energi yag dikeluarkan tidak cukup kuat untuk memicu terjadinya gelombang tsunami”, ujar Kepala Bidang Pengamatan Gempabumi dan Gerakan Tanah, Badan Geologi E. Kusdinar Abdurrachman.

Gempabumi yang mengguncang P. Morotai berkekuatan 5,4 SR terjadi pada tanggal 29 januari 2009, pada pukul 02:52:01 WIB, pusat gempa berada pada koordinat 2,44 LU dan 128,43 BT. Pusat gempa berada dilaut pada kedalaman 212 km berjarak 225 km Utara Ternate. Penyebab gempa diperkirakan akibat aktifitas tumbukan antar lempeng benua Sangir Thrust, Ternate Thrust, dan Punggungan Mayu.

E. Kusdinar Abdurrachman menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas Satlak dan Satkorlak PB. Gempabumi ini tidak menimbulkan tsunami karena energi yang dikeluarkannya tidak terlampau kuat. Kemungkinan terjadi gempa susulan masih terjadi dengan energi yang lebih kecil dari gempa utama.



Senin, 02 Februari 2009

Dari Madan lagi dari Madan lagi...

Gunung Asama Meletus
 
TOKYO, SENIN — Gunung Asama di 145 kilometer barat laut Tokyo meletus pada Senin (2/2) pagi menyisakan debu asap setinggi sekitar 1,6 kilometer. Belum ada laporan soal kerusakan ataupun korban.

Menurut Badan Meteorologi Jepang, gumpalan-gumpalan batu hasil letusan bahkan terlempar mencapai 1 kilometer dari gunung. Gunung Asama terakhir meletus pada September 2004. Jepang sampai kini memiliki 108 gunung aktif.

Pemerintah setempat menetapkan status siaga III dan mengimbau warga di radius 4 kilometer dari gunung untuk tetap waspada. Di Jepang, status siaga IV adalah saran bagi warga untuk persiapan evakuasi. Sementara itu, tertinggi adalah siaga V, yakni perintah evakuasi.